Suprapto, Suprapto (2017) Prakarsa perdamaian pemuda lintas iman: konflik, kekerasan sosial, dan peacebuilding. Mataram Mediation Center IAIN Mataram, Mataram. ISBN 978-602-61121-0-1

[img] Text (Buku)
Prakarsa Perdamaian Pemuda Lintas Iman Konflik, Kekerasan Sosial, dan Peacebuilding.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

INDONESIA Program bina damai nirkekerasan merupakan program penting bagi upaya mengembangkan integrasi sosial dan harmoni di masyarakat. Sebagai bagian dari upaya resolusi konflik, kerja bina damai (peacebuilding) mutlak diperlukan agar penanganan konflik tidak berhenti pada tahap peacekeeping dan peacemaking saja. Program penanganan konflik yang hanya berakhir pada dua tahap ini terbukti tidak menjamin bahwa konflik yang sama tidak terulang di kemudian hari. Program bina damai bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah, melainkan semua elemen masyarakat termasuk kelompok remaja atau generasi muda. Sayangnya, program bina damai yang yang selama ini berlangsung belum sepenuhnya melibatkan kalangan generasi muda. Padahal, dari data statistik, kuantitas kelompok muda merupakan kelompok usia yang paling banyak dimiliki oleh hampir semua negara di dunia. Data yang dirilis oleh PBB terbaru menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang terkategori muda (usia 10-25 tahun) mencapai lebih dari 20%. Di Indonesia, sesuai data BPS tahun 2014, dari 252,04 juta jiwa penduduk Indonesia, 24,53%nya (61,83 juta jiwa) adalah penduduk usia muda. Pelibatan pemuda dalam program resolusi konflik dan bina damai mungkin ada, tetapi belum maksimal. Itu pun sebagian masih menempatkan remaja atau pemuda sebagai sasaran kegiatan bukan pelaku atau subyek program. Akibatnya partisipasi dari kelompok produktif ini masih belum maksimal. “Decisions are often made for them, but not with them, loosing their valuable perspectives and insights”, demikian salah satu kritikan mengenai kurang dilibatkannya segmen generasi muda dalam program bina damai. Penelitian mengenai keterlibatan pemuda dalam program bina damai juga terbilang masih jarang. Para pengkaji dan pengambil kebijakan lebih tertarik memandang kelompok remaja sebagai korban konflik dan belum banyak yang menyertakan pemuda dalam menyusun program bina damai. Buku ini merupakan revisi hasil penelitian tahun 2016 mengenai peran pemuda dalam bina damai. Penelitian ini didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LP2M) Pusat Penelitian dan Penerbitan IAIN Mataram. Penerbitan hasil penelitiandalam bentuk buku merupakan ihktiar untuk menyebarluaskan informasi sekaligus sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban ilmiah kepada publik secara lebih luas. Buku ini dihajatkan untuk mencoba mendokumentasikan sebagian kecil suara anak muda mengenai pandangan mereka tentang konflik, kekerasan, dan integrasi sosial. Berbagai inisiasi bina damaiyang telah mereka rintis juga menjadi data menarik mengenai mulai banyaknya keterlibatan komunitas pemuda dalam mempromosikan perdamaian. Penelitian dilakukan di kota Mataram dan wilayah lain diPulau Lombok. Kota Mataram Lombok merupakan kota multikultur yang penuh dinamika. Dinamika konflik dan integrasi antarwargayang majemuk. Realitas yang sama sangat mungkin ditemukan di berbagai kota lainnya di Indonesia. Oleh karena itu, berbagai temuan dalam buku ini dapat pula dijadikan bahan pembanding untuk membaca kondisi daerah-daerah lain di Indonesia. Sebagian besar narasumber dalam buku ini adalah para pemuda yang berasal dari berbagai latar belakang agama yang berbeda, sehingga judul buku ini adalah Prakarsa Perdamaian Pemuda Lintas Iman. Ada remaja masjid, pemuda Hindu, Budha, Katolik, Protestan, dan Konghucu. Meskipun berkaitan dengan pemuda lintas iman,perbincangan seputar konflik tidak hanya sebatas konflik bernuansa agama. Penulis berdiskusi dengan para pemudamengenai berbagai konflik yang pernah terjadi. Catatan menarik dari penelitian yang kemudian terbit dalam buku ini adalah bahwa remaja atau generasi muda memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kondisi sosial di sekitar mereka. Sebagai bagian dari elemen masyarakat, komunitas pemuda merasa perlu menyumbangkan pikiran dan kreativitasnyauntuk mempromosikan nilai-nilai perdamaian di tengah-tengah masyarakat. Terbitnya buku ini tentu saja atas partisipasi dan bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu, setelah memanjatkan puji syukur kepada Allah swt, Tuhan Yang Maha Esa, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh informan, para pemudapegiat bina damai yang berkenan berbagi pikiran dan pengalaman. Informasi yang kalian berikan sungguh sangat berharga bagi saya pribadi bukan hanya untuk kepentingan penelitian dan kegiatan akademis semata, tetapi juga melalui kalian saya banyak belajar mengenai upaya merawat harmoni antarsesama. Terima kasih jugasaya sampaikan kepada teman-teman Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Mataram yang ikut membantu mengumpulkan data dan terlibat aktif dalam focus group discussion untuk kepentingan penelitian dan penerbitan buku ini. Terima kasih yang sebesar-besarnya juga saya sampaikan kepada Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat Pusat Penelitian dan Penerbitan IAIN Mataram yang telah memilih proposal penelitian saya sekaligus memberi bantuan dana penelitian di tahun 2016. Penghargaan dan ungkapan terima kasih yang setinggitingginya juga saya sampaikan kepada kawan-kawan mediator di lembaga Mataram Mediation Center (MMC) IAIN Mataram. Saran, komentar, dan masukan kalian telah memberi kontribusi sangat berarti bagi rampungnya buku ini. Khusus kepada divisi publikasi MMC IAIN Mataram yang telah berkenan mengalokasikan dana untuk penerbitan buku ini, saya menghaturkan beribu terima kasih. Kepada para mahasiswa saya baik di program S1 (di Prodi Pengembangan Masyarakat Islam dan Prodi Sosiologi Agama) maupun mahasiswa Program S2, saya juga mengucapkan terima kasih. Pertanyaan kritis kalian dalam diskusi di perkuliahan telah mendorong saya untuk terus membaca dan meneliti. Mendialogkan teori-teori tentang resolusi konflik dan bina damai dengan data-data riil di lapangan. Tak lupa saya menyampaikan terima kasih kepada editor sekaligus proofreader buku ini, Drs. Moh. Asyiq Amrulloh, M. Ag yang dengan telaten membaca naskah awal buku dan memberi catatan untuk perbaikan. Terima kasih yang sama juga teruntuk Dr. Zulfan Taufik, Direktur Onglam Books, beserta seluruh tim kreatifnya yang telah memilih karya saya untuk diterbitkan di awal tahun 2017 ini. Karya sederhana ini, saya persembahkan untuk istriku tercinta, Alkhuriyah Qosyatrie, S.Ag (Atrix). Maafkan aku yang telah mengambil sebagianspace ruang dapur kita untuk finishing buku ini. Meskipun ruang kerja telah tersedia, terkadang suara penggorenganmu memberi tambahan inspirasi untuk menulis. Untuk kedua buah hatiku yang kini beranjak remaja, Gifford Adjie Akbar Millennio (Nio) dan Safira Audi Perennia (Nia), buku ini juga untuk kalian. Silakan dibaca, siapa tahu menjadi inspirasi bagi kalian berdua untuk menjadi duta-duta perdamaian. Terakhir, terima kasih yang sebesar-besarnya saya haturkan kepada semua pihak yang tak bisa disebutkan satu-persatu yang telah membantu memperlancar seluruh tahapan proses penelitian dan penerbitan buku ini. Buku yang berada di hadapan pembaca ini, tentu masih jauh dari kata sempurna.

Item Type: Book
Uncontrolled Keywords: kekerasan sosial; resolusi konflik; perdamaian
Subjects: 20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE > 2002 Cultural Studies > 200207 Sasak, Samawa, or Mbojo Cultural Studies
20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE > 2002 Cultural Studies > 200209 Multicultural, Intercultural and Cross-cultural Studies
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220405 Religion and Society
Divisions: Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi > Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam
Depositing User: mrs Nuraeni S.IPi
Date Deposited: 27 Feb 2022 09:46
Last Modified: 27 Feb 2022 09:46
URI: http://repository.uinmataram.ac.id/id/eprint/1022

Actions (login required)

View Item View Item