Hamim, Khairul (2016) Kebahagiaan dalam perspektif al-qur’an dan filsafat. Tasamuh, 13 (2). pp. 127-150. ISSN 1829-6483 (Print) 2614-1736 (Online)

[img] Text (Artikel Jurnal)
KEBAHAGIAAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN FILSAFAT.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (678kB)
Official URL: https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/tasamuh...

Downloads

Downloads per month over past year

Abstract

INDONESIA Apabila dilihat dari beberapa sudut pandang, kebahagiaan masih belum mengenal kata final, karena kebahagiaan sangat bervariasi dan berbeda antara satu sama lain. Istilah bahagia atau kebahagiaan merupakan suatu yang sangat diharapkan oleh semua manusia karena merupakan tujuan hidupnya. Bagi para filosuf Barat khususnya para filosuf zaman klasik seperti Socrates, Plato, Aristoteles, Epikuros berpandangan bahwa kebahagiaan merupakan suatu tingkat pencapaian tertinggi seseorang. Semua ilmu yang dikembangkan oleh para Filosuf pada akhirnya bertujuan untuk mencapai kebahagiaan jiwa (eudaimonia). Kebahagian dapat dicapai dengan perbuatan yang baik, hati yang tenang, dan tubuh yang sehat. Dalam al-Qur’an, kata bahagia merupakan terjemahan dari kata sa’id, sementara kata sengsara yang merupakan lawan kata dari bahagia adalah terjemahan dari Saqiy. Selain kata Sa’id, kata Falah, najat, dan najah juga digunakan al-Qur’an dalam makna bahagia. Menurut al-Qur’an, paling tidak ada enam cara untuk memperoleh kebahagiaan hidup yaitu: Pertama, menanamkan keyakinan bahwa dibalik kesulitan pasti ada kemudahan. Kedua, bersyukur atas nikmat yang diberikan, ridha, sabar, dan tawakkal atas segala musibah. Ketiga, memaafkan orang lain jika melakukan kesalahan. Keempat, menjahui buruk sangka. Kelima, menjauhi kebiasaan marah-marah ketika menghadapi atau tertimpa sesuatu. Keenam, mengurangi keinginan yang bersifat duniawi dengan zuhud dan qona’ah. ENGLISH Seeing from some perspectives, happiness has not reach finish line yet since it is very different and varied amongst the religions. The term ‘happy’ or ‘happines’ turns to be a most wanted thing for people as it is their destination in life. For western philosophers especially classic philosophers such as Socrates, Plato, Aristoteles, Epikuros argue that happiness is the highest level achieved by someone. The sciences developed by the philosophers eventually aim to reach inner peace (eudiomonia). The happiness could be achieved by good deeds, peaceful heart and a healthy body. In the Qur’an, the word ‘happy’ is translated from sa’id, meanwhile the word ‘sad’ as antonym of happy is translated from Saqiy. Other words used in the Qur’an to describe happines are falah, najat and najah. In the Qur’an’s view, there are at least 6 ways to gain happiness in life: First, believing that there must be solution after troubles. Second, thanking Allah for favors granted, pleasure, patience, and resignation for any disaster. Third, forgive others if they make mistakes upon you. Fourth, staying away from prejudice. Fifth, avoid habitual grumpy when facing or hit something. Sixth, reducing the desire worldly with zuhud and qona’ah.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: kebahagiaan; al-quran; filsafat
Subjects: 17 PSYCHOLOGY AND COGNITIVE SCIENCES > 1701 Psychology > 170109 Personality, Abilities and Assessment
18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012899 Islamic Family Law not elsewhere classified
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies > 22040301 Al-Quran, Tafsir and related science
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies > 22040304 Fiqh, Ushul Fiqh, Islamic Jurisprudence, and related science
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Syahrul Gunawan Adita, S.E
Date Deposited: 09 Apr 2022 12:56
Last Modified: 09 Apr 2022 12:56
URI: http://repository.uinmataram.ac.id/id/eprint/1165

Actions (login required)

View Item View Item