Muhtar, Fathurrahman and Jihad, Salimul (2018) Relasi Sosial Antar Umat Beragama Dalam Mencegah Radikalisme Antar Agama Di Kota Mataram Nusa Tenggara Barat. Project Report. Pusat Penelitian dan Penerbitan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UIN Mataram, Mataram. (Unpublished)

[img] Text (Penelitian)
Laporan Penelitian 2018 Valid.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (499kB)
[img] Text (Peer Reviw)
Penelitian Relasi Sosial Antar Umat Beragama Dalam Mencegah Radikalisme Antar Agama Di Kota Mataram Nusa Tenggara Barat.pdf - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (249kB)
[img] Text (SK Penelitian 2018)
SK PENELITIAN 2018-NO 1061.pdf - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

INDONESIA Kita menyaksikan selama berabad-abad sejarah interaksi umat beragama lebih banyak diwarnai kecurigaan dan permusuhan dengan dalih demi mencapai keridhaan Tuhan dan demi menyebarkan kabar gembira yang bersumber dari Yang Maha Kuasa. Fenomena ini kelihatan berlanjut sampai masa kini. Seperti di Bosnia, umat-umat Ortodoks, Katolik dan Islam saling membunuh, kemudian di Irlandia Utara, umat katolik dan umat Protestan saling bermusuhan, dan Timur Tengah, ketiga cucu Nabi Ibrahim-umat Yahudi, Kristen dan Islam-saling menggunakan bahasa kekerasan. Berlanjut fenomena di Sudan, senjata adalah alat komunikasi antar umat Islam dan umat Kristen dan di Kashmir, pengikut agama Hindu dan umat Muhammad saling bersitegang. Peristiwa-peristiwa tersebut sangat menyayat hati, agama dijadikan elemen utama dalam mesin penghancuran manusia-suatu kenyataan yang sangat bertentangan dengan ajaran semua agama di atas permukaan bumi ini. Di antara problem yang menjadi hambatan untuk mewujudkan masyarakat pluralis dewasa ini yaitu merebak dan berkembang faham keagamaan yang cendrung radikal dan ekslusif yang secara esensi memandang bahwa agamanya saja yang paling benar sedangkan yang lain dianggap salah, dan karenanya demi tegaknya kebenaran (versi mereka). Semua yang salah harus dieliminasi, kalau perlu dengan kekerasan. Kelompok ekslusif semacam inilah yang cenderung menampilkan agama dalam wajah yang keras, radikal dan ekstrim Peningkatan kegiatan radikalisme di Indonesia terpantau oleh tim BBC Monitoring yang melakukan kajian melaui analisis media sosial mulai 25 Agustus hingga 15 September 2107. Terungkap bahwa seruan jihad dan menjadi relawan ke Rakhine untuk membantu warga Muslim Rohingya mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Di media sosial, akun-akun yang progerakan radikal banyak memakai kata-kata seperti 'Muslim, jihad, syahid, relawan, siap berangkat, dan pendaftaran relawan'.Yang menjadi kekhawatiran beberapa pihak adalah isu ini akan dimanfaatkan oleh kelompok pro-ISIS dan al-Qaida sebagai sumber perekrutan milisi kelompok garis keras. Beberapa kasus konflik yang pernah terjadi di Kota Mataram di antaranya: 1) Kasus konflik Lingkungan Bebidas dengan Lingkungan Tetangganya di Kelurahan Pagesangan. 2) Kasus konflik Lingkungan Pesongoran dengan lingkungan tetangganya di kelurahan pagutasn. 3) kasus konflik lingkungan Karang Tapen dengan tetangganya di Kelurahan Mataram Timur. 4) Kasus Konflik Lingkungan Karang Taliwang dengan lingkungan tetangganya lingkunag Tohpari,Lingkungan Sindhu, Lingkungan Monjok Culik. Menurut Hendro Puspito interaksi sosial dalam masyarakat bersifat asosiatif yang terdiri atas : Pertama, Kerja sama, ialah suatu bentuk proses sosial dimana dua atau lebih perorangan atau kelompok mengadakan kegiatan bersama guna mencapai tujuan yang sama. Bentuk ini paling umum terdapat di antara masyarakat untuk mencapai dan meningkatkan prestasi material maupun non material. Kedua, Asimilasi, ialah berasal dari kata latin assimilare yang artinya menjadi sama. Definisi sosiologisnya adalah suatu bentuk proses sosial dimana dua atau lebih individu atau kelompok saling menerima pola kelakuan masing-masing sehingga akhirnya menjadi satu kelompok yang terpadu. Mereka memasuki proses baru menuju penciptaan satu pola kebudayaan sebagai landasan tunggal untuk hidup bersama. Ketiga, Akomodasi, berasal dari kata latin acemodare yang berarti menyesuaikan. Definisi sosiologisnya adalah suatu bentuk proses sosial yang d dalamnya dua atau lebih individu atau kelompok berusaha untuk tidak saling menggangu dengan cara mencegah, mengurangi atau menghentikan ketegangan yang akan timbul atau yang sudah ada. Akomodasi ada dua bentuk yaitu toleransi dan kompromi. Bila pihak-pihak yang terlibat dalam proses ini bersedia menanggung derita akibat kelemahan yang dibuat masing-masing. Bila masingmasing pihak mau memberikan konsesi kepada pihak lain yang berarti mau melepaskan sebagian tuntutan yang semula dipertahankan sehingga ketegangan menjadi kendor disebut kompromi Berdasarkan teori asosiatif di atas peneliti merumuskan judul penelitian Relasi Antar Umat Beragama Dalam Mencegah Radikalisme Antar Agama Di Kota Mataram Nusa Tenggara Barat

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: relasi sosial; umat beragama; mencegah radikalisme ; agama
Subjects: 16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY > 1608 Sociology > 160806 Social Theory
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220402 Comparative Religious Studies
Divisions: Program Pascasarjana > Program Studi Magister Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Dr. Salimul jihad
Date Deposited: 05 Aug 2022 05:14
Last Modified: 03 Oct 2022 07:03
URI: http://repository.uinmataram.ac.id/id/eprint/1511

Actions (login required)

View Item View Item