Nuruddin, Nuruddin (2022) Dekonstruksi angan-angan sosial dari perspektif Arkoun hingga Al-Jabiry. The el-‘Umdah journal, 5 (1). pp. 97-110. ISSN P-ISSN: 2623-2529 E-ISSN : 2714-5573

Text (Artikel Jurnal) DEKONSTRUKSI ANGAN-ANGAN.pdf - Published Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (663kB)

Abstract

INDONESIA Dalam melakukan dekonstruksi angan-angan sosial, penulis menggunakan perspektifMuhammed Arkoun hingga Al-Jabiry sebagai usaha dalam membongkar secara aktif terhadap nalar yang masih memilikiperan negatif bagi umat. Adapun angan-angan sosial yang harus di dekonstruksi yakni mitos, ritus, ideologi, norma, nilai, keyakinan, dan sistem pemikiran ortodoks-dogmatis. Maka untuk menjawab itu semua,bagi Arkoun harus didekonstruksimenggunakan nalar social sciences; filsafat, antropologi, sosiologi, psikologi, dan bahasa agar dapat menemukan relaitasepistemologis yang lebih modern, inklusif, dan tidak membeku lagi. Sedangkan dekonstruksi bagi al-Jabiry mengunakan pendekatan obyektivisme dan rasionalitas.Obyektivisme artinya menjadikan tradisi lebih kontekstual dengan dirinya, dari kondisi kekinian kita, artinya membebaskan diri dari asumsi-asumsi apriori terhadap tradisi dan keinginan-keinginan masa kini, dengan jalan memisahkan antara subyek pengkaji dan obyek yang dikaji. Sedangkan rasionalitas adalah menjadikan tradisi tersebut lebih kontekstual dengan kondisi kekinian kita dengan menghubungkan antara obyek dan subyek kajian agar didapatkan pembacaan yang holistik terhadap tradisi ENGLISH ndeconstructing social imagination, the author uses the perspectives of Muhammed Arkoun to Al-Jabiry as an effort to dismantle the reason which still has a negative role for the people. The social ideas that must be deconstructed are myths, rituals, ideologies, norms, values, beliefs, and orthodox-dogmatic systems of thought. So to answer it all, for Arkoun it must be deconstructed using social sciences reasoning; philosophy, anthropology, sociology, psychology, and language in order to find an epistemological reality that is more modern, inclusive, and not frozen anymore. While deconstruction for al-Jabiry is used objectivity and rationality. Objectives means to make tradition more contextual with itself, from our present condition, which means to free oneself from apriori assumptions about tradition and the desires of the present, by separating the subject of the study and the object being studied. Meanwhile, rationality is to make the tradition more contextual with our present conditions by connecting the object and subject of the study in order to obtain a holistic reading of the tradition.

Item Type:	Article
Uncontrolled Keywords:	dekonstruksi, angan-angan sosial, Arkoun dan Al-Jabiry.
Subjects:	16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY > 1601 Anthropology > 160104 Social and Cultural Anthropology 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2203 Philosophy > 220319 Social Philosophy
Divisions:	Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama > Jurusan Sosiologi Agama
Depositing User:	mrs Nuraeni S.IPi
Date Deposited:	28 Sep 2022 07:11
Last Modified:	28 Sep 2022 07:11
URI:	http://repository.uinmataram.ac.id/id/eprint/1837

Actions (login required)

View Item