Mutawali, Muhammad (2022) Prof. Dr. Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy. In: Tokoh-tokoh pembaharu hukum islam di Indonesia. Media Sains Indonesia, Bandung, pp. 37-47. ISBN 978-623-362-837-2

[img] Text (Buku)
BookChapter.Mutawali2022.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy dilahirkan di Lhokseumawe Aceh, pada 10 Maret 1904 di tengah-tengah keluarga ulama pejabat, ibunya bernama Tengku Amrah, adalah putri Tengku Abdul Aziz, pemangku jabatan Qadhi Chik Maharaja Mangkubumi. Sedangkan ayahnya adalah al-Haj Tengku Muhammad Husen Ibn Muhammad Su’ud menduduki jabatan Qadhi Chik, ia adalah anggota rumpun Tengku Chik di Simeuluk Simalangga (Nouruzzaman Shiddieqy, 2001). Tengku Chik di Simeuluk adalah keturunan Faqir Muhammad (Muhammad Al-Ma’shum) ialah adalah keturunan Abubakar ash-Shiddiq, Khalifah pertama dari deretan Khalifah Al-Rasyidin, bahkan ada beberapa tulisan yang mengatakan bahwa Hasbi adalah keturunan ke-30 dari Abubakar Shiddiq. Oleh sebab itu, sejak tahun 1925 ia menggunakan sebutan Ash-Shiddiq di belakang nama keluarga (Ensiklopedi Islam, 1999). Ketika remaja ia telah dikenal dikalangan masyarakat karena ia sudah terjun berdakwah dan berdebat dalam diskusi-diskusi. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Hasbi popular di kalangan masyarakatnya (Nouruzzaman Shiddieqy, 2001). Jenjang pendidikan pertamanya adalah di Pesantren yang dipimpin ayahnya sendiri. Pada usia 8 tahun ia telah khatam Al-Qur’an dan satu tahun ia belajar Qira’ah dan Tajwid serta dasar-dasar Tafsir dan Fiqh kepada ayahnya sendiri. Pada suatu waktu Hasbi bertemu dengan Syekh Muhammad Ibn Salim al-Kalali, orang yang termasuk kelompok pembaharu pemikiran Islam di Indonesia yang bermukim di Lhokseumawe, melalui Syekh al-Kalili ia mendapat kesempatan untuk membaca kitab-kitab yang ditulis oleh pelopor-pelopor kaum pembaharu pemikiran Islam dan juga berkesempatan membaca majalah-majalah yang menyuarakan suara-suara pembaharuan yang diterbitkan di Singapura, pulau Pinang dan Padang dan juga mendapat bimbingan langsung dari Syekh al-Kalili (Ensiklopedi Islam., 1999). Hasbi juga banyak menghabiskan waktunya dalam bidang pendidikan dengan mendirikan beberapa sarana pendidikan dan karya-karyanya dapat kita lihat sekarang. Beliau wafat dirumah sakit Islam Jakarta pada hari selasa tanggal 9 Desember 1975, tepat sepekan mendahului Prof. Dr. Hazairin. Ia dimakamkan berdampingan dengan makam Prof. Thoha Yahya Omar dan dekat makam Sa’aduddin Jambek di pemakaman IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta Ciputat Jakarta Selatan. Hasbi wafat dengan meninggalkan 4 orang anak (2 laki-laki dan 2 perempuan) dan tujuh belas cucu.

Item Type: Book Section
Uncontrolled Keywords: pemikiran hasbi; hukum islam; mazhab fiqh
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies > 22040304 Fiqh, Ushul Fiqh, Islamic Jurisprudence, and related science
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies > 22040307 Islamic History
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Jurusan Pendidikan Agama Islam
Depositing User: mrs Nuraeni S.IPi
Date Deposited: 26 Dec 2022 02:54
Last Modified: 26 Dec 2022 02:54
URI: http://repository.uinmataram.ac.id/id/eprint/2117

Actions (login required)

View Item View Item