Taufiq, Muhammad (2016) Paham radikal salafi :pandangan tokoh salafi terhadap pemikiran klasifikasi tauhid al-‘uthaimin dan implikasinya terhadap sikap keberagamaan mereka Di Mataram. Project Report. Universitas Islam Negeri Mataram, Mataram. (Unpublished)

[img] Text (Laporan penelitian)
3. Penelitian Tahun 2016. OK.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

INDONESIA Shaikh al-‘Uthaimin adalah salah seorang ulama kontemporer salafi. Sebagai ulama besar, beliau menjadi panutan di kalangan salafi. Karya-karya beliau banyak menjadi rujukan, tidak saja di jazirah Arab, tetapi juga sudah merambah ke Indonesia, bahkan sampai ke Mataram Lombok. Para tokoh salafi Mataram banyak menjadikan kitab-kitab beliau sebagai rujukan di dalam memahami agama, khususnya masalah aqidah. Dengan pendekatan kualitatif diskriptip penelitian ini berupaya mengungkap dua persoalan mendasar dalam konteks tokoh salafi Mataram, yakni masalah paham dan sikap mereka dengan menekankan pada dua permaslahan, pertama; bagaimana pandangan tokoh salafi Mataram terhadap pemikiran klasifikasi tauhid Shaikh al-‘Uthaimin, kedua; bagaimana implikasi pemikiran klasifikasi tauhid Shaikh al-‘Uthaimin terhadap sikap keberagamaan tokoh salafi di Mataram. Dari kedua permasalaan penelitian tersebut ditemukan bahwa para tokoh salafi Mataram sepaham dengan shaikh al-‘Uthaimin dalam hal klasifikasi tauhid menjadi tiga, yaitu tauhid rububiyyah, uluhiyyah, asma’ dan sifat. Mereka juga sepakat bahwa kaum mushrikin di mana Rasul saw diutus kepada mereka termasuk muwahhid dalam hal rububiyyah, hanya saja karena mereka tidak beriman kepada tauhid uluhiyyah mereka akhirnya tetap diklaim sebagai mushrik dan kafir. Adapun mengenai apakah kaum mushrikin pada masa Nabi saw jauh lebih baik dari umat Islam sekarang, di sini tokoh salafi Mataram terbagi menjadi dua kelompok, pertama; yang setuju, pendapat ini diusung oleh ustadh Teguh Irfan dan Saparudin, kedua; yang menolak, pendapat ini diusung oleh ustadh Rashid Rida. Para tokoh salafi Mataram menganggap praktek tabarruk dan meminta shafaat kepada Nabi saw dan para wali setelah mereka meniggal dianggap sebagai perbuatan sesat dan shirik, begitu juga merendahkan badan untuk menghormati seseorang, ada diantara tokoh salafi Mataram yang menganggap perbuatan itu sebagai perbuatan shirik, sementara yang lainnya mensharatkan perbuatan itu shirik kalau dilakukan dengan cara sujuud. Adapun implikasi dari tertanamnya konsep tauhid al-‘Uthaimin di dalam hati para tokoh salafi Mataram adalah munculnya sikap kasar dalam bermu’amalah. Mereka tidak sungkan-sungkan mengatakan kepada saudaranya yang berbeda paham dengan mereka dengan kata-kata sesat, bid’ah, shirik dan kafir, bahkan mereka melakukan kekerasan fisik hanya untuk mempertahankan apa yang menjadi keyakinannya. Mereka juga terus berusaha melepaskan masharakat Mataram dari praktek ritual keagamaan yang merupakan warisan dan tradisi dari leluhur mereka. Sikap lain dari tokoh salafi Mataram adalah mereka menutup diri dari orang lain, atau dengan kata lain sikap mereka sagat eksklusip, bahkan mereka juga melakukan “taqiyyah” untuk mempertahankan dakwahnya sebagaimana yang dilakukan oleh orang Shi’ah.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: Al-‘Uthaimin, Salafi, tauhid, faktor kultur, sikap eksklusif
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies > 22040306 Islamic philoshophy
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies > 22040307 Islamic History
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama > Jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: mrs Nuraeni S.IPi
Date Deposited: 17 Apr 2023 01:39
Last Modified: 17 Apr 2023 01:39
URI: http://repository.uinmataram.ac.id/id/eprint/2880

Actions (login required)

View Item View Item