Ridwan, Ridwan and Azkar, Muh. and Maimun, Maimun (2023) Merdeka belajar dalam pemaknaan minoritas ahmadiyah di Lombok serta mayoritas an-nahdliyah di Madura; studi sosio Ideologis pada pembelajaran pendidikan agama islam di Lembaga pendidikan berbasis organisasi keagamaan. Project Report. Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Islam Negeri Mataram, Mataram.

[img] Text (Laporan penelitian)
LAPORAN PENELITIAN AKHIR.pdf - Updated Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (436kB)
[img] Text
LAPORAN PENELITIAN AKHIR.pdf

Download (436kB)

Abstract

INDONESIA Siswa Ahmadiyah di Lombok mengalami posisi di antara dua ideologi, yaitu ideologi Ahmadiyah sendiri dan ideologi mayoritas. Ideologi Ahmadiyah menjadi latar subjektif siswa Ahmadiyah, dan ideologi mayoritas menjadi relaitas objektif yang lain. Lingkungan sekolah yang memaksa dan pemaknaan mereka tentang merdeka dalam belajar dalam lingkungan mayoritas yang secara niscaya mereka harus terima tidak memastikan cara berfikir mereka yang tidak berterima dengan kemerdekaan itu sendiri, karena mereka memiliki pandangan bahwa secara individual mereka menyukai pelajaran PAI. Mereka merasa senang pada satu bagian, dan merasa terpaksa pada bagian yang lain. Dalam artian bahwa mereka memaknai merdeka belajar tidak secara penuh. Pemaknaan siswa Annahdhiyah di Madura dengan batasan sosio-ideologis NU yang kuat merupakan wujud interpretasi atas realitas objektif di luar diri siswa dan sebagai refleksi atas kebiasaan di dalam keluarga, lembaga pendidikan dan masyarakat yang mereka dapatkan di luar regulasi dirinya sendiri. Hal ini merupakan implikasi dari internalisasi yang dialami oleh siswa yang dialami dari sejak kecil melalui eksternalisasi dan objektivasi yang kemudian bisa menghasilkan pemikiran, suatu interpretasi dari segala realitas yang ada, termasuk apa dan bagaimana mereka menjalani kehidupan sosial budaya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, pemaknaan yang dialami oleh siswa adalah tendensi subjektif dalam kungkungan sosialisasinya bersama lingkungannya. Implikasi pemaknaan siswa Ahmadiyah terhadap merdeka belajar adalah terujinya ketahanan ideologis siswa Ahmadiyah. Hal tersebut dibuktikan dengan tetapnya mereka memegang teguh ajaran Ahmadiyah. Mereka tidak terpengaruh sama sekali dengan ajaran mayoritas pada beberapa aspek yang dipertentangkan. Selain itu bersekolah di tempat mayoritas menjadikan pemahaman siswa Ahmadiyah menjadi lebih eksklusif. Hal ini karena siswa Ahmadiyah mengetahui 59 dan mengalami berbagai perebedaan ajaran tersebut secara langsung. Inklusifisme siswa Ahmadiyah didapatkan melalui pengetahuan dan pengalaman langsung di sekolah. Sedangkan bagi siswa Annahdhiyah implikasi dari pemaknaan mereka adalah penguatan ideologi. Mereka yang berlatar belakang NU, berproses di NU, sehingga pemahaman mereka mejadi lebih kuat. Begitu juga pada sikap inklusif, berbeda dengan siswa Ahmadiyah, inklusifisme tersebut didapatkan melalui pengetahuan belaka, karena mereka bersekolah di tempat sendiri yaitu lembagalembaga pendidikan NU.

Item Type: Monograph (Project Report)
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220405 Religion and Society
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Depositing User: mrs Nuraeni S.IPi
Date Deposited: 11 Dec 2023 01:19
Last Modified: 11 Dec 2023 01:20
URI: http://repository.uinmataram.ac.id/id/eprint/3470

Actions (login required)

View Item View Item