Faisol, L. Sohimun (2013) Tradisi sorong serah aji krame dalam perspektif dakwah islamiyah studi di Penujak Lombok Tengah. In: Antologi Hasil Penelitian Islam dalam Pergulatan dengan Lokalitas & Institusi Pendidikan. Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M IAIN Mataram, Mataram, pp. 43-70.

[img] Text (Book Cection)
2. L. Sohimun Faisol 43-70.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (582kB)

Abstract

INDONESIA Dalam tradisi suku Sasak di Lombok, terdapat beraneka ra gam kearifan lokal yang dapat dijadikan media dakwah islamiyah,di antaranya adalah tradisi sorong serah aji krame. Tradisi ini merupakan rangkaian dari prosesimerariq (pernikahan) di Lombok. Di mana, prosesi ini merupakan pengumuman resmi secara adat bahwa telah berlangsung pernikahan antara A dan B dan seterusnya.Dalam tradisi ini, kedua belah pihak; mempelai lakilaki dan perempuan menghadirkan pembayun (juru bicara) yang mewakili mereka. Namun sebelum kedua pembayun berdialog melakukan sorong serah. Terlebih dahulu pembayun beserta pengiringnya berjalan dalam posisi duduk ngesot dengat pakaian adat khas Sasak.Kemudian meminta ijin kepada pembayun pihak perempuan laksana mereka sedang bertamu. Selayang pandang mengenai tradisi sorong serah aji krame dengan semua prosesinya di atas, sesungguhnya memiliki pesan-pesan dakwah islamiyah. Sehingga tradisi sorong serah dapat dijadikan sebagai media dakwah yang efektif dan unik dan menyentuh masyarakat awam, terutama bagi masyarakat pedesaan atau pedalaman yang cenderung tertarik kepadabudaya lokal. Dan yang paling signifikan adalah tradisi ini mampu mewakili dakwah bi al-lisân (ucapan) dan dakwah bi al-hâl (perbuatan) sekaligus. Namun kenyataannya di lapangan belum banyak yang tahu dan mungkin tidak ada yang tahu bahwa sebenarnya tradisi tersebut dapat dijadikan sebagai media dakwah yang diminati oleh masyarakat. Di samping sebagai media dakwah, adat pada adat sorong serah juga terkandung materi-materi dakwah. Baik materi verbal semisal isi dialog pembayun yang dijelaskan dalam kitab adat Sasak, maupun materi non verbal semisal simbol-simbol adat sorong serah, seperti penyerahan buntalan baju, pegat kepeng dan sebagainya. Sesungguhnya pada simbol-simbol tersebut terkadung nilai-nilai keislaman yang hanya dapat ditemukan, bila mana dianalisis dengan mendalam melalui penelitian. Di samping itu, secara ekonomis acara adat sorong serah termasuk acara adat yang digalakkan oleh pemerintah, untuk menarik minat wisatawan, baik domestik maupun mancanegara yang dapat menghasilkan keuntungan secara ekonomi berupa devisa Negara. Sebagaimana yang diketahui bahwa seiring dengan perkembangan masa, tradisi adat sorong serah hingga kini masih kuat dipertahankan oleh sebagaian masyarakat sasak di Lombok terutama mereka yang berdomisili di daerah selatan kabupaten Lombok Tengah, di antaranya adalah Desa Penujak.Di mana desa ini tradisi sorong serah masih menjadi prosesi adat wajib dalam acara merariq. Dan menariknya, yang membuat desa ini sangat unik untuk diteliti adalah keterlibatan sejumlah tokoh agama semisal ustaz atau penghulu desa ebagai pembayundalam kegiatan tradisi sorong serah ini. Jadi, dapat diasumsikan bahwa peran mereka sebagai tokoh agama sekaligus tokoh adat (sebagai pembayun) memiliki misi dakwah islamiyah yang menarik untuk diteliti dan dikaji. Berdasarkan paparan bab-bab sebelumnya, maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Secara umum masyarakat Penujak, Lombok Tengah memahami bahwa adat sorong serah tidak sekadar prosesi adat dan budaya semata, melainkan memiliki nilai-nilai ajaran Islam yang tinggi, baik dari segi pelaksanaannya maupun simbol-simbol yang mengiringi pelaksanaanya. Sehingga sangat memungkinkan kegiatan adat ini menjadi media dakwah yang efektif. 2. Adat sorong serah sebagai salah satu kearifan lokal masyarakat Sasak yang mengandung nilai seni tidak dapat dipisahkan dari kegiatan dakwah. Dalam konteks Sasak, adat sorong serah dapat dianggap sebagai pagelaran seni budaya rakyat gratis. Pagelarannya mampu menarik minat masyarakat untuk berkumpul menyaksikan dan mendengarkan pagelaran seni ini. Salah satu yang menjadi daya tarik pagelaran adat sorong serah adalah “nembang” (menyanyi) ala suku Sasak. Dalam hal ini pembayun (juru bicara mempelai laki-laki dan perempuan) akan me-nembangkan bait-bait syair dari bahasa Sasak halus. Kekhasan lagu dan bahasanya yang ditampilkan dalm acara adat sorong serah menjadi sesuatu yang unik dan menarik. Sehingga layak dipertimbangkan sebagai salah satu media tradisional yang dapat dimanfaatkan sebagai media dakwah. Dakwah semacam inilah yang disebut dengan dakwah kultural. 3. Pesan dakwah dalam prosesi adat sorong serah meliputi sebagai berikut: a) ajaran Iman, Islam dan Ihsan. Kedua nya ditemukan dalam perlengkapan sorong serah berupa kue Kue ali ardan misalnya, yaitu kue yang terbuat beras bercampur gula merah yang dibentuk semacam tiga kuping atau telinga; b) Kesucian, Dzikrul maut (mengingat mati), dan Hablun minallah dan hablun minannas. Hal tersebut dapat dilihat dari perlengkapan acara adat sorong serah adalah menyiapkan sebuah peti kecil yang biasanya dibuat dari daun lontar atau yang dikenal dalam bahasa Sasak dengan ceraken. Di dalamnya diisi dengan pakaian yang suci bersih. Sedangkan periuk yang terbuat dari tanah menjadi lambang bahwa manusia berasal dari tanah dan akan dikembalikan kembali ke tanah. Oleh karena itu manusia diharuskan mengingat kematian. Adapun benang putih dan tali dari kain memiliki makna bahwa kelanggengan hidup di atas muka bumi ini akan terwujud bila memperhatikan hubungan dengan Allah dan manusia (hablun minallah dan hablun minannas).

Item Type: Book Section
Uncontrolled Keywords: sorong serah; dakwah islamiyah; lombok Tengah
Subjects: 20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE > 2002 Cultural Studies > 200207 Sasak, Samawa, or Mbojo Cultural Studies
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies > 22040305 Akhlaq, Tasawuf, and related science
Depositing User: mrs Nuraeni S.IPi
Date Deposited: 09 Feb 2022 06:46
Last Modified: 09 Feb 2022 06:46
URI: http://repository.uinmataram.ac.id/id/eprint/962

Actions (login required)

View Item View Item