Azwandi, Azwandi (2018) Konflik dan resolusi konflik jama'ah masjid Kembar Menara Tunggal di desa Banyumanik kecamatan Kediri Lombok Barat. Schemata: Jurnal Pascasarjana UIN Mataram, 7 (1). pp. 34-60. ISSN p-ISSN: 2337-3741 | e-ISSN: 2579-5287
Text (Artikel Jurnal)
KONFLIK DAN RESOLUSI KONFLIK JAMA’AH MASJID KEMBAR MENARA TUNGGAL DI DESA BANYUMULEK KECAMATAN KEDIRI LOMBOK BARAT.pdf - Published Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (387kB) |
Downloads
Downloads per month over past year
Abstract
INDONESIA Di desa Banyumulek terdapat dua masjid yang sekarang menjadi satu, masjid itu diberinama Masjid Kembar Menara Tunggal, sebelum masjid Kembar Menara Tunggal, sekitar enam puluh tahun yang lalu, berdiri salah satu masjid yang diberi nama Masjid Nurul Badiah, yang letaknya di Banyumulek Barat. Awalnya keberadaan masjid ini dimanfaatkan oleh warga Banyumulek sebagai tempat untuk beribadah dan sebagai pusat kegiatan keagamaan sebagaimana lazimnya. Namun Seiring berjalannya waktu, terjadi kesalahpahaman antar tokoh pemuka agama dan pengurus masjid itu. Sejak munculnya perbedaan pemahaman keagamaan ini, akhirnya konflik terbuka sesama jama’ah Masjid Nurul Badi’ah tidak dapat terelakkan, yang pada akhirnya jama’ah yang tidak sependapat mendirikan masjid baru yang lokasinya sangat berdekatan dengan Masjid Nurul Badi’ah, masjid baru tersebut diberi nama Masjid Silaturrahmi yang lokasinya berada di wilayah dusun Banyumulek Timur. Konflik dan ketegangan antar jama’ah terus berlangsung hingga puluhan tahun dan secara turun temurun, hingga pada akhirnya atas inisiatif dari tokoh pemuda pada saat itu, berusaha untuk menyatukan kembali jama’ah yang telah terpecah puluhan tersebut dengan melakukan negosiasi dan koordinasi dengan semua tokoh pemuka agama dan masyarakat, yang pada akhirnya menemukan titik temu untuk mengakhiri konflik yang berkepanjangan, dengan di adakan rapat besar antar dua pengurus masjid (Masjid Nurul Badi’ah dan Masjid Silaturrahmi) yang hasilnya di dalam rapat besar itu bahwa kepengrusan kedua masjid di bubarkan, dan kepengurusan masjid yang baru akan dibuat ulang, serta kedua masjid akan dirombak diganti dengan model masjid yang baru. Agar bangunan masjid bergabung menjadi satu maka dibuatkanlah jembatan penghubung yang sekarang dikenal dengan nama Menara Tunggal sebagai simbol pemersatu. Sejak dimulainya pembangunan Masjid Tunggal menara Tunggal dibangun pada tahun 2009 pertikain antar jamaah dapat diredam dan dapat dipersatukan kembali.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | konflik, resolusi konflik, jam’ah masjid |
Subjects: | 16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY > 1608 Sociology > 160801 Applied Sociology, Program Evaluation and Social Impact Assessment 20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE > 2001 Communication and Media Studies > 200105 Organisational, Interpersonal and Intercultural Communication |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi > Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam |
Depositing User: | mrs Nuraeni S.IPi |
Date Deposited: | 25 Aug 2022 06:36 |
Last Modified: | 25 Aug 2022 06:48 |
URI: | http://repository.uinmataram.ac.id/id/eprint/1519 |
Actions (login required)
View Item |