Wathoni, Lalu Muhammad Nurul (2019) Metodologi dasariyah ilahiyah horizon keilmuan: relasi tripatrik mikrokosmos, makrokosmos dan metakosmos (teo-antroposentris). In: HORIZON ILMU: Titik Temu Integratif dalam Tridarma. Pustaka Lombok, Lombok, pp. 229-259. ISBN 978-602-5423-11-6

[img] Text (Book section)
METODOLOGI DASARIYAH ILAHIYAH HORIZON.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (555kB)

Abstract

INDONESIA Horizon keilmuan yang telah dihajatkan sebagai metafora-filosofis akademis UIN Mataram dari paradigma integrasi-interkoneksi-internalisasi dalam pengembangan keilmuan kampus haruslah memiliki dasar yang kuat sehingga terbangun sebuah corak dan kinerja aktivitas ilmiah yang ideal dalam keilmuan dan keislaman. Kekuatan yang tidak memiliki batas hanyalah Allah swt., dasariyah ilahiyah menjadi metodologis-epistemologis-filosofis ideal dalam membagun horizon keilmuan, yaitu menempatkan tawhid sebagai bentuk world view sekaligus sebagai basis atau dasar sinergitas dalam menggali dan mengembangkan ilmu. Tawhid dapat bermakna keesaan, kemenyatuan, kesatuan, keutuhan, dan seterusnya. Makna tawhid ini senapas dengan makna integrasiinterkoneksi-internalisasi. Oleh sebab itu, dasaiyah ilahiyah menjadi metode pengembangan horizon keilmuan melalui relasi tripatrik kosmos. Tripatrik kosmos artinya penyatuan mikrokosmos, makrokosmos dan metakosmos. Makrokosmos adalah alam semesta pada umumnya, mikrokosmos adalah manusia, dan metakosmos adalah Allah swt. Dalam hal ini manusia sebagai pengkaji alam jagad raya yang berada pada posisi mikrokosmos merupakan bagian dari alam jagad raya yang berada pada posisi makrokosmos kedua kosmos ini berada dalam metakosmos. Dalam pemahaman epistemologi seperti inilah dikatakan kajian apa pun oleh manusia sebagai mikrokosmos terhadap alam jagad raya sebagai makrokosmos tidak bisa lepas dari paham sistem ilahiyah atau agama (metakosmos). Di sinilah dikatakan ilmu dan agama dua entitas yang tak dapat dipisahkan dalam pengertian lain integrasi sains dan agama sebuah keniscayaan. Bentuk kesatupaduan tiga alam ini (mikrokosmos, makrokosmos, dan metakosmos) seperti yang penulis telaha gambarkan sesungguhnya memiliki implikasi dengan segala normatif-teoritis yang secara eksplisit bahwa alam jagad raya dengan segala isi materi dan fenomena di dalamnya akan sangat niscaya untuk dieksplanasi dan dipahami oleh manusia yang tentunya searah dengan misi dan tuntunan dari metakosmos, makrokosmos bahkan mikrokosmos itu sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa pencarian dan pengembangan sains dan ilmu tidak dapat dilepaskan begitu saja dari misi dan orientasi ketiga kosmos ini sebagai satu kesatuan. Horizon keilmuan UIN Mataram dengan memahami posisi tiga kosmos di atas serta keterpaduan ketiganya dalam penelaahan dan pengkajian agama, sains dan teknologi maka objek kajian tidak saja terpaku secara atomistis pada mikrokosmos, atau makrokosmos atau metakosmos an sich dalam bentuk kajian yang berwatak dikotomis-atomistis, namun semestinya penelaahan agama, sains dan teknologi mesti menyentuh ketiga kosmos ini, yaitu mikrokosmos, makrokosmos dan metakosmos.

Item Type: Book Section
Uncontrolled Keywords: ilmu pengetahuan; makrokosmos; riset
Subjects: 13 EDUCATION > 1399 Other Education > 139999 Education not elsewhere classified
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies > 22040308 Islamic Studies not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Jurusan Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Lalu Wathan M.Pd
Date Deposited: 10 Jan 2023 08:40
Last Modified: 10 Jan 2023 08:40
URI: http://repository.uinmataram.ac.id/id/eprint/2153

Actions (login required)

View Item View Item