Sofyan, Muhamad Saleh and Muktamar, Muktamar (2022) Waktu shalat mazhab ḥanafi dalam tinjauan astronomis. Sanabil, Mataram. ISBN 978-623-317-329-2

[img] Text (Buku)
Text.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (17MB)
[img] Text (Cek Plagiasi)
Waktu Shalat.pdf - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (17MB)

Abstract

INDONESIA Perbedaan penentuan awal waktu salat Asar antara pendapat jumhur dan mazhab Ḥanafi berangkat dari pemaknaan hadis yang berbeda. Jumhur termasuk di dalamnya mazhab Syafi’i, berpendapat bahwa awal waktu Asar dimulai ketika Panjang bayangan satu benda yang tegak lurus, sama dengan Panjang benda tersebut. Sementara mazhab Ḥanafi berpendapat bahwa waktu Asar baru masuk ketika panjang bayangan suatu benda dua kali lebih panjang dari benda tersebut. Hadis yang menjadi landasan mereka adalah satu hadis yang sama tapi menggunakan redaksi untuk menujunkkan awal waktu Asar dengan pertunjukkan yang berbeda yang diriwayatkan dari Jabir oleh Nasā’i dan Tirmiżi. Redaksi yang pertama menunjukkan awal waktu Asar tiba ketika panjang bayangan suatu benda sama dengan bendanya ( حين صار ظل كل شيئ مثله ). Sementara yang kedua menggunakan redaksi untuk awal Asar dengan dua kali Panjang bayangan suatu benda ( حين صار ظل كل شيئ مثليه ). Imam Syafi’i, masuk dalam pendapat jumhur, lebih condong ke yang pertama, sementara Imam Ḥanafi lebih memilih yang kedua sebagai awal waktu Asar. Jika dilihat dari kacamata Astronomi, kedua hadis tersebut tidaklah bertentangan, bahkan menunjukkan substansi yang sama. Redaksi pertama menunjuk ketika deklinasi Matahari sama dengan derajat lintang tempat suatu tempat. Sementara redaksi yang kedua, menunjuk waktu Asar ketika selisih lintang tempat dan deklinasi matahari sangat jauh, mencapai 45 derajat. Oleh karena itu, sangat wajar jika hadis di atas menggunakan dua redaksi. Yang pertama (awal waktu Asar ketika Panjang bayangan satu kali panjang benda) berlaku, ketika deklinasi Matahari sama dengan bilangan lintang tempat suatu tepat. Yang kedua (awal waktu Asar ketika panjang bayangan dua kali panjang benda), berlaku jika selisih deklinasi matahari pada hari itu, besar. Sampai disini, bisa dipastikan bahwa hadis yang dijadikan dasar penentuan awal Waktu Asar di atas, berlaku untuk waktu atau hari yang berbeda. Keberlakuannya, bergantung pada nilai deklinasi pada hari itu dan nilai lintang untuk tempat yang menjadi mathla’ perhitungan Dengan menggunakan teori astronomi, dari hadis ini, kita bisa memahami bahwa waktu berlakunya awal waktu Asar untuk satu kali panjang bayangan dan dua kali panjang bayangan berbeda. Batas minimal panjang bayangan untuk waktu Asar adalah satu kali panjang bayangan, dan batas maksimalnya adalah dua kali panjang bayangan (sebagaimana penjelasan di muka). Ini hanya bisa dilihat dari kacamata astronomi dengan mempertimbangkan deklinasi Matahari dan lintang tempat suatu tempat. Lebih dari itu, dengan menggunakan teori astronomi, kita bisa menentukan kapan dan dimana hadis waktu salat Asar ini disabdakan (wurud). Sementara mazhab Ḥanafi menetapkan awal waktu Asar ketika telah sampai dua kali panjang bayangan benda. Dua kali panjang bayangan benda ini belum ditambah dengan Panjang bayangan benda ketika Zuhur. Artinya, menurut mazhab Ḥanafi, waktu Asar akan tiba jika panjang bayangan benda telah mencapai dua kali panjang benda, ditambah dengan panjang bayangan ketika Zuhur. Jika di waktu Zuhur, menurut mazhab Ḥanafi, panjang bayangan benda telah mencapai satu kali panjang benda, maka panjang bayangan untuk awal waktu Asar menjadi tiga kali panjang benda

Item Type: Book
Uncontrolled Keywords: waktu ashar; madzhab hanafi; astronomis
Subjects: 02 PHYSICAL SCIENCES > 0201 Astronomical and Space Sciences > 020111 Islamic Astronomy (Falak) > 02011102 Prayer (Shalat) Times
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan Ilmu Falaq
Depositing User: Dr Arinobemisado S,Ag. MH
Date Deposited: 07 Mar 2023 07:36
Last Modified: 08 Mar 2023 07:52
URI: http://repository.uinmataram.ac.id/id/eprint/2429

Actions (login required)

View Item View Item