Wathoni, Lalu Muhammad Nurul (2023) Isra’ mi’raj wujud relasi islam dan sains modern. In: Remaja Masjid Jami' Asy-Syura Desa Penendagandor Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1444 H, Ahad, 12 Februari 2022, Masjid Jami' Asy-Syura Desa Penendagandor. (Unpublished)

[img]
Preview
Image (Undangan)
1. Undangan.jpeg - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (90kB) | Preview
[img]
Preview
Image (Player)
2. Player.jpeg - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (87kB) | Preview
[img] Text (Makalah)
3. Makalah_Isra Mikraj Wujud Relasi Islam dan Sains Modern.pdf - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (138kB)

Abstract

INDONESIA Peristiwa Isra’ Mi’raj memberikan pesan keniscayaan integrasi sains dan Islam. Yaitu dengan memperpadukan dan mengharmonisasikan Al-Qur’an sebagai ayat/wahyu Allah yang berupa teks (Ayat Qouliyah) dengan alam semsta sebagai ayat Allah yang berwujud (ayat Kauniyah). Kduanya tidak mungkin bertentangan sebab semuanya berasal dari yang Maha Satu, Allah SWT. Teks dan konteks memiliki kedudukan yang sama sebagai ayat-ayat Allah. Begitulah makna luas yang terkandung dalam terma Iqra’ yang menjadi ayat Al-Qur’an yang pertama diturunkan. Karena Iqra’ sendiri bukan hanya bermakna membaca tulisan huruf atau angka, namun Iqra’ juga memiliki arti menyampaikan, menelaah, membaca, mendalami, meneliti, mengobservasi, mengetahui ciri-cirinya, dan sebagainya. Berarti termasuk Iqra’ itu membaca manusia, angin, air, api, gunung, laut, bintang, langit dan membaca semua isi alam jagad raya ini yang merupakan ciptaan dan tanda kekuasaan Allah SWT. Maka Membaca teks dan konteks relitas memiliki nilai yang sama, membaca teks adalah membaca wahyu Allah (Ayat Qouliyah) yaitu Alqur'an dan membaca konteks realitas adalah membaca ayat Allah yang berwujud (ayat Kauniyah) yaitu alam semesta ini. Disini posisi Al-Qur’an tidak saja terkait dengan nilai kesucian (sakralitas-teks), tetapi juga nilai keduniawian (profanitas-konteks). Kajian Al-Qur’an sejatinya menyeimbangkan di antara kedua hal tersebut agar lebih kritis dan objektif sebagai upaya totalitas integrasi yang merubah paradigma dari teosentris menuju teo-antroposentris yang mengimplementasi semangat rahmatan lil’alamin. Dengan paradigma ini Al-Qur’an menjadi sentral relasi pada relasi realitas teologi/ketuahan, realitas kealaman dan realitas kemanusiaan secara menyatu. Yang terealisasi melalui metodologi min al-nāsh ila al-wāqi’ (gerakan dari teks menuju realitas) ataupun min al-wāqi` ila al-nāsh (dari realitas menuju teks).

Item Type: Conference or Workshop Item (Speech)
Uncontrolled Keywords: isra’ mi’raj; islam; sains modern
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies > 22040301 Al-Quran, Tafsir and related science
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies > 22040302 Al-Hadits, and related science
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Jurusan Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Lalu Wathan M.Pd
Date Deposited: 24 Jul 2023 02:11
Last Modified: 24 Jul 2023 03:15
URI: http://repository.uinmataram.ac.id/id/eprint/3324

Actions (login required)

View Item View Item