Taufiq, Muhammad and UNSPECIFIED (2023) Tauhid Wahabi: kritik terhadap pemikiran Muhammad nin Shalih al-Utsaimin dalam Tafsir al-Qur'an al-Karim. Pustaka Egaliter, Mataram. ISBN 978-623-185-185-7

[img] Text (Buku)
tauhid wahabi (Penulis).pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (3MB)

Abstract

INDONESIA Buku ini mencoba menyajikan pemikiran al-‘Uthaymīn tentang konsep tawḥīd dalam karyamonumentalnya Tafsīr al-Qur’ān al-Karīm. Meskipun al-‘Uthaymīn mengklaim mengikuti manhaj Ahl al-Sunnahwa al-Jamā’ah, namun pemikiran tawḥīd-nya ternyatamemunculkan banyak kontroversi, khususnya dalam tawḥīdulūhiyyah atau ‘ibādah dengan banyak mensyirikkan umatIslam yang berbeda pandangan dengannya. Manhaj Ahl al-Sunnah wa al-Jamā’ah yang dikembangkan al-‘Uthaymīnberintikan pada strukturisasi tawḥīd rubūbiyyah, ulūhiyyahdan asmā’ wa ṣifāt serta larangan menakwilkan ayat-ayatsifat. Beberapa fokus bahasan yang ingin dijawab dalam bukuini yakni, bagaimana pengungkapan tawḥīd dalam al-Qur’an?,kemudian bagaimana struktur dasar teori tawḥīd perspektif Muḥammad bin Ṣāliḥ al-‘Uthaymīn?, dan terakhir yaitutentang interpretasi al-‘Uthaymīn terhadap ayat-ayat padastruktur dasar tawḥīd ?.Ada tiga bentuk pengungkapan tawḥīd dalam al-Qur’an yaitu wāḥid, aḥad, dan waḥd dengan struktur kalimatal-Nafyu wa al-Ithbāt, al-ithbāt dan al-nafyu. Struktur tawḥīdal-‘Uthaymīn menempatkan tawḥīd rubūbiyyah padatingkatan pertama, lalu ulūhiyyah atau ‘ibādah, kemudianasmā’ wa ṣifāt. Struktur tawḥīd yang demikian dengankonsep ibadah yang terlalu luas memiliki motif terselubungyaitu mengkafirkan orang-orang yang berbeda pandangandengannya (dalam hal ini kelompok Salafī Wahhābī). Al-‘Uthaymīn memaknai tawḥīd rubūbiyyah dengan keyakinanbahwa Allah satu-satunya Pencipta, Pemilik, dan Pengaturalam semesta. Ia berupaya men-tawḥīd-kan Allah swt.semurni-murninya dan tidak menyekutukan-Nya denganapapun serta berusaha menjalankan syari’at sesuai denganperintah-Nya sebagimana dipahami dalam manhaj Ahl al-Sunnah wa al-Jamā’ah. Dalam menyikapi ayat-ayat ṣifāt,ternyata ia juga melakukan penakwilan.Secara teoritis, sajian dalam buku ini menyanggahpendapat Abdullah Saeed yang memasukkan al-‘Uthaymīnke dalam kelompok literalis, karena ia banyak menakwilkanayat-ayat sifat, hal itu bertentangan dengan metode literalisyang memahami ayat-ayat ṣifāt sesuai dengan maknaḥarfiyyah semata. Selanjutnya penulis lebih cenderungmemasukkan al-‘Uthaymīn dalam kelompok mushabbihah.Kajian dalam buku ini juga menemukan bahwa manhaj Ahl al Sunnah wa al-Jamā’ah yang dimaksudkan al-‘Uthaymīn adalah mengikuti manhaj Ibn Taymiyyah dan Abd al- Wahhāb, bukan manhaj Imām Aḥmad bin Ḥanbal.

Item Type: Book
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama > Jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: mrs Nuraeni S.IPi
Date Deposited: 18 Jan 2024 08:11
Last Modified: 18 Jan 2024 08:11
URI: http://repository.uinmataram.ac.id/id/eprint/3554

Actions (login required)

View Item View Item