Jumarim, Jumarim (2016) Peran perempuan Sasak dalam ritual keagamaan di Lombok (studi kasus pada Majlis Taklim Miftahul Jannah-Kr. Anyar-Mataram). Project Report. UIN Mataram, Mataram.
![]() |
Text (Laporan Penelitian)
2016_Jumarim_ Laporan Penelitian_Ttg Peran Sosial Perempuan dalam Ritual Keagamaan.pdf - Published Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (620kB) |
Abstract
Sepanjang sejarah kemanusiaan, dapat disimpulkan secara general, bahwa agama, adat, negara selalu menjadi panggung sosialisasi dan internalisasi bagi laki-laki, dengan memperkerjakan perempuan dalam seremoni dan ritualnya, sekalipun dimaksudkan untuk memperkokoh sisem patrilinial dan budaya patriarkhi yang rawan menimbulkan kekerasan terhadap peremuan itu sendiri. Padahal Menurut Nasaruddin Umar, perbedaan jenis kelami laki dan perempaun secara biologis adalah sunnatullah, tetapi pembedaan peran gender dalam kehidupan adalah tindakan ketidakadilan, sekaligus melanggar esensi diturunkannya al-Qur’an sebagai sumber hukum yang rahmatan lil ‘alamien. Masyarakat Sasak, dalam meniti hidup dan kehidupan tak terhindar untuk melaksanakan seremoni dan ritual keagamaan, minimal sebanyak 8 kali daalam bentuk begawe baik karena daur kehidupan maupun daur kematian. Apapun bentuk, jenis dan cakupan begawe, dalam tradisi Sasak, mesti diawali dan diakhiri dengan proses ritual keagamaan berupa tahlilan dan do’a. setiap ritual agama dikonstruksi secara sosial sebagai wilayah sakral, sehingga membatasi pelakunya berdasarkan kreteria-kreteria yang menguntung satu jenis kelamin, yakni laki-laki, dan mengebirikan jenis kelamin lainnya, perempuan. Padahal dari sisi potensi dan keterampilan emperik, peremuan senantiasa mampu menjalankan apapun yang selama ini dikonstruksi secara sosial sebagai wilayah yang tak terjangkau oleh perempuan, terutama berkaitan dengan ritual keagamaan. Bahkan, di tangan perempuan, pelaksanaan ritual keagamaan menemukan kekayaan maknanya; ketaatan kepada Allah (ibadah), kesetiaan kepada sumai dan orangtua (berdoa), refreshing dari kepenatan urusan domistik dan bahkan memiliki dimensi ekonomis sekaligus. Kata kunci; ritual/seremoni keagamaan, peran gender, keadilan gender.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | perempuan sasak; ritual keagamaan; majlis taklim |
Subjects: | 13 EDUCATION > 1303 Specialist Studies In Education > 130308 Gender, Sexuality and Education 16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY > 1699 Other Studies in Human Society > 169901 Gender Specific Studies 20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE > 2002 Cultural Studies > 200205 Culture, Gender, Sexuality |
Divisions: | Fakultas Syariah > Jurusan Ilmu Falaq |
Depositing User: | Raden . Jie |
Date Deposited: | 07 Dec 2021 07:06 |
Last Modified: | 18 Jan 2022 02:15 |
URI: | http://repository.uinmataram.ac.id/id/eprint/724 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |