Zuhdi, Muhammad Harfin (2018) Kearifan lokal suku sasak sebagai model pengelolaan konflik di masyarakat Lombok. Mabasan, 12 (1). pp. 64-85. ISSN P ISSN: 2085-9554 E ISSN: 2621-2005

[img] Text (Artikel Jurnal)
KEARIFAN LOKAL SUKU SASAK.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (807kB)
Official URL: https://mabasan.kemdikbud.go.id/index.php/MABASAN/...

Downloads

Downloads per month over past year

Abstract

INDONESIA Kearifan lokal sebagai suatu kekayaan budaya yang mengandung nilai pandangan, kebijakan, dan kearifan hidup masyarakat dalam banyak ragam variannya, seperti tercermin dalam konsep krama, sesenggak. perteke, atau lelakaq. Namun saat ini kearifan lokal masihbelum difungsikan secara optimal, padahal kearifan lokal dapat dijadikan rujukan sebagai model dalam pengelolaan konflik dan masalah sosial di masyarakat. Keterlibatan kearifan lokal dapat diupayakan melalui pembangunan perdamaian untuk mencegah dan melokalisir konflik di masyarakat, karena melibatkan kearifan lokal terbukti mampu mempertahankan harmoni sosial. Artikel ini berupaya mendeskripsikan kearifan lokal suku Sasak dengan pendekatan kualitatif berbasis content analisis. Dalam upaya pengelolaan konflik harus ada keterlibatan tokoh agama dan tokoh adat dalam mendorong hadirnya peningkatan apresiasi masyarakat terhadap kearifan lokal. Oleh karena itu, untuk menjadikan kearifan lokal sebagai model dalam pengelolaan konflik, maka perlu direvitaliasi dan disosialisasikan secara sistematis dan massif sehingga dapat fungsional sebagai model pengelolaan konflik di masyarakat Lombok. Pendekatan multikultural berbasis kearifan lokal ini merupakan model penting yang dapat dimanfaatkan untu pngelolaan konflik di wilayah ini. ENGLISH Local wisdom can be definedas a local cultural treasure that contains the values of life policy, life viewpoints, and living wisdom. Local wisdom not only applied locally to a particular culture or ethnic, but also to be a cross-cultural or cross-etnical known as the concept of Bhineka Tunggal Ika (Unity in Diversity) in which there are teachings of mutual assistance, tolerance, hard work, and mutual respect. Local wisdom can be used as a reference in solving problems in the community.In the related reconciliation efforts, it was revealed that there was the involvement of religious and traditional leaders in encouraging the enhancement public appreciation of local wisdom. The local wisdom of the Sasak tribe varies widely, as reflected in the concept of krama, sekenggak. perteke, or lelakaq. Sasak local wisdom needs to be revitalized and socialized systematically and synergistically by traditional leaders, religious leaders and stakeholders in the region to function as a model of conflict management in Lombok society. This multicultural approach based on local wisdom is an important model that can be utilized to minimize conflicts in the region.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: konflik; kearifan lokal suku Sasak; pendekatan multikultural;pengelolaan konflik
Subjects: 08 INFORMATION AND COMPUTING SCIENCES > 0806 Information Systems > 080613 Sasak, Samawa, and Mbojo Information and Knowledge Systems
13 EDUCATION > 1301 Education Systems > 130104 Sasak, Samawa, Mbojo Education
13 EDUCATION > 1302 Curriculum and Pedagogy > 130206 Sasak,Samawa, and Mbojo Language Curriculum and Pedagogy
18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180101 Sasak, Samawa, or Mbojo Law
20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE > 2002 Cultural Studies > 200207 Sasak, Samawa, or Mbojo Cultural Studies
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan Ilmu Falaq
Depositing User: mrs Nuraeni S.IPi
Date Deposited: 06 Mar 2023 07:14
Last Modified: 06 Mar 2023 07:14
URI: http://repository.uinmataram.ac.id/id/eprint/2422

Actions (login required)

View Item View Item