Mas'ud, Riduan (2020) Optimalisasi marketing digital sebagai benteng ketahanan UMKM di era dirupsi. In: Seminar Nasional dengan tema “Peluang Bisnis Market Place Berbasis Lokal”, 5 Mei 2020, Mataram. (Unpublished)

[img] Text (Makalah)
ARTIKEL_MARKETING DIGITAL (3).pdf - Presentation
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (407kB)
[img] Image (Sertifikat)
SERTIFIKAT PT USSI (1).pdf - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)
[img] Text (Peer Review)
Optimalisasi Marketing Digital Sebagai Benteng Ketahanan UMKM di Era Dirupsi disampaikan pada Seminar Nasional diselenggarakan PT. USSI Mandalika Digital Mataram.pdf - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (494kB)

Abstract

INDONESIA Lembaga Keuangan Syariah (LKS) adalah lembaga keuangan yang dalam praktek pelaksanaan akad (transaksi) ekonominya berdasarkan pada prinsip syariah atau hukum Islam, yang tidak ada unsur bunga atau ribawi, kegiatan yang banyak memfokuskan menarik dan menyalurkan uang dari dan kepada masyarakat. Di antara lembaga keuangan syariah tersebut adalah bank syariah, BPR Syariah, Pegadaian Syariah, Asuransi Syariah, pasar modal syariah, reksadana syariah, obligasi syariah, badan zakat dan wakaf, serta baitul mal wat tamwil (BMT) . BMT merupakan lembaga keuangan yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil dan focus dalam mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi usaha mikro, kecil, dan menengah dengan mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan untuk UMKM . Secara umum BMT focus pada pengembangan sector usaha kecil menengah, yaitu dengan memberikan pembiyaan dan pembinaan terhadap pelaku UMKM. Perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. UMKM memiliki peran strategis terhadap perekonomian nasional. Pada tahun 2018 sektor UMKM menyumbang 60% dari total pendapatan domestic bruto (PDB) Indonesia . UMKM juga mempunyai peran dalam upaya memerangi kemiskinan dan pengangguran di Indonesia karena banyak menyerap tenaga kerja. Data Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia menunjukkan perkembangan UMKM meningkat secara signifikan dari tahun 2012 hingga 2017. Dimana jumlah UMKM pada tahun 2012 terdapat 55.206.444 dan meningkat hingga 62.922.617 pada tahun 2017 . Data tersebut membuktikan bahwa UMKM merupakan pasar yang sangat potensial bagi industri jasa keuangan untuk menyalurkan pembiayaan, terutama lembaga keuangan mikro yang focus pada pemberdayaan UMKM. Sumber: Statistik Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Syariah, Otoritas Jasa Keuangan Dominan dan pesatnya perkembangan UMKM memberi angin segar bagi lembaga keuangan mikro, terutama BMT(LKMS). Data menunjukkan bahwa pertumbuhan asset LKMS selama 2016-2019 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan tertinggi terjadi pada tahun 2018 sebesar Rp. 178,29 miliar dan terendah pada tahun 2017 sebesar Rp. 37 miliar. Adapun data asset LKMS pada tahun 2019 sebesar Rp. 403 miliar. Dari sisi jumlah industry LKMS, selama 2016-2019 mengalami peningkatan. Peningkatan terbesar pada tahun 2018 yang mencapai 30 unit, pada tahun 2017 dan 2019 peningakat jumlah industry LKMS sama, yaitu 16 unit. Pada tahun 2019 jumlah industry LKMS sebanyak 75 unit . Signifikannya peningkatan asset dan jumlah industry LKMS menunjukkan prospek LKMS yang bagus. Selain itu, Banyaknya UMKM yang tidak tersentuh oleh perbankan juga menjadi indicator perkembangan LKMS kedepan semakin cerah. Perkembangan teknologi juga akan memudahkan BMT (LKMS) memasarkan produknya ke masyarakat dan pelaku UMKM. Dalam dasawarsa terakhir, perkembangan teknologi semakin pesat membuat masyarakat semakin mudah mengakses internet. Perkembangan teknologi berdampak pada layanan keuangan, dimana sebelumnya menggunakan sistem face to face, kini mulai beralih ke Layanan Keuangan Digital (LKD). Menurut Peake (2012), Digital Finance Service mengacu pada gabungan penyediaan jasa keuangan dan pembayaran yang diserahkan dan dikelola dengan menggunakan teknologi mobile atau teknologi web. Transaksi digital telah mengubah tatanan ekonomi dengan mengatur ulang jenis kendala dan mengubah logika penciptaan dan penangkapan nilai . Transaksi digital dan kemajuan teknologi informasi bisnis menjadi sesuatu yang modular, terdistriusi, lintas fungsional, dan global . Saat ini industry keuangan sudah menggunakan transaksi. Transaksi digital perbankan melalui mobile banking menggeser transaksi perbankan melalui kantor cabang dan ATM . Pada tahun 2018 transaksi digital perbankan mencapai 41% . Bukan hanya itu, transaksi yang dapat dilakukan secara digital juga sudah mulai berkembang bukan hanya transfer uang saja, tetapi transaksi pembayaran seperti pembayaran kartu kredit, token listrik, dll. Platform transaksi digital memiliki implikasi yang signifikan terhadap teori pemasaran . Beberapa akibat yang muncul jika suatu lembaga tidak memiliki strategi digital yang baik, yaitu lembaga dapat kehilangan peluang bisnis; aplikasi dan infrastruktur lembaga tidak mendukung tujuan bisnis bahkan bisa menjadi kendala dalam pengembangan bisnis; aplikasi yang kurang terintegrasi dan tidak efektif dalam mengelola informasi sehingga terjadinya duplikasi data; performa lembaga tidak meningkat; strategi teknologi yang tidak koheren; serta kurangnya pemahaman yang sejalan antara pengguna, senior management, dan para ahli SI/TI . Sehingga dengan menerapkan strategi digital ke dalam strategi bisnis lembaga diharapkan dapat mengarahkan kinerja sistem secara terintegrasi untuk menghasilkan informasi yang dapat dijadikan sebagai masukan dalam pengambilan keputusan manajemen. Beberapa tahun terakhir muncul start up baru dalam industry keuangan, yaitu financial teknologi. Financial technology/FinTech merupakan hasil gabungan antara jasa keuangan dengan teknologi yang akhirnya mengubah model bisnis dari konvensional menjadi moderat, yang awalnya dalam membayar harus bertatap-muka dan membawa sejumlah uang kas, kini dapat melakukan transaksi jarak jauh dengan melakukan pembayaran yang dapat dilakukan dalam hitungan detik saja . Konsep Financial Technology (Fintech) mengadaptasi perkembangan teknologi yang dipadukan dengan bidang finansial pada lembaga perbankan, sehingga diharapkan bisa memfasilitasi proses transaksi keuangan yang lebih praktis, aman serta modern, seperti payment channel system, digital banking, online digital insurance, Peer to Peer (P2P) Lending, serta crowd funding . Dengan kecanggihan teknologi dan inovasi yang tiada henti, fintech dapat menjangkau nasabah yang selama ini tidak mempunyai akses ke sistem perbankan. Hasil survei yang dilakukan oleh McKinsey & Company bahwa separuh dari responden bersedia untuk beralih dan menerapkan digital banking yang berfokus pada sistem pembayaran seluler (mobile payment system). Lembaga keuangan harus mulai mempertanyakan bagaimana perkembangan tersebut akan berdampak pada pengembangan produk, layanan, dll. Lembaga keuangan mikro di Amerika Serikat yang mengeksplorsi internet mempunyai potensi untuk menghubungkan investor ritail dengan peminjam keuangan mikro dan pengusaha di seruluh dunia . Sementara, lembaga keuangan mikro di Brazil yang menggunakan pemasaran berbasis web berdampak pada pertumbuhan yang sangat cepat dalam hal basis nasabah dan ekspansi yang luar biasa . Tidak dapat dipungkiri bahwa hal tersebut memaksa BMT untuk memformulasi ulang strategi yang diterapkan agar tetap dapat bersaing. Salah satunya dengan membuat rencana strategi digital. Peran strategi digital merupakan salah suatu keharusan yang dimiliki lembaga untuk dapat menciptakan berbagai alternatif yang dapat ditempuh ketika gangguan digital saat ini sedang terjadi lebih cepat daripada sebelumnya. Untuk itu BMT perlu memiliki strategi digital yang optimal untuk mendukung rencana pengembangan bisnis organisasi. Dari uraian latarbelakang tersebut penulis tertarik untuk mengkaji strategi pemsaaran BMT di era digital agar bisa eksis melayani masyarakat kelas menengah ke bawah dan meningkatkan pangsa pasar dari BMT itu sendiri.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Uncontrolled Keywords: optimalisasi; marketing digital; ketahanan UMKM; era dirupsi
Subjects: 14 ECONOMICS > 1401 Economic Theory > 140104 Microeconomic Theory
Divisions: Program Pascasarjana > Program Studi Magister Ekonomi Syariah
Depositing User: Dr Riduan Mas'ud
Date Deposited: 18 Aug 2022 03:45
Last Modified: 18 Aug 2022 03:45
URI: http://repository.uinmataram.ac.id/id/eprint/1696

Actions (login required)

View Item View Item