Malik, Abdul (2023) Islam transnasional & pendidikan islam. Arti Bumi Intaran, Yogyakarta. ISBN 978-623-8026-24-1

[img] Text (Buku)
ISLAM TRANSNASIONAL layout ok.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

INDONESIA Sebagaimana identitas semua agama ibrahimic, agamaagama tersebut pada hakikatnya memiliki misi dan jalan yang satu yakni misi tauhid dan jalan yang sama yakni jalan kenabian. Misi ketahudian adalah fitrah dari agama oleh karena itu tidak ada satu agamapun yang pernah dihadirkan oleh Allah Swt di bumi melainkan membawa misi tauhid dengan cara mengutus utusan yakni nabi dan rasul. Studi kenabian dan rasul memiliki catatan tersendiri dalam kitab-kitab suci. Dari sekian banyak nabi dan rasul, ada beberapa nabi dan rasul yang diberikan kitab suci sekaligus tugas secara spesifik meskipun setiap nabi memiliki visi yang satu. Misalnya, Nabi Nuh As dihadirkan pada kalangan yang terbatas yakni Bani Rasib untuk mendakwahkan ketauhidan, sementara Nabi Musa As, diberikan kitab Taurat dengan tugas ketauhidan pada ruang lingkup yang terbatas pula yakni Bani Israil. Begitu juga Nabi Isa As dihadirkan pada kalangan ummat yang terbatas. Singkatnya, setiap nabi dan rasul dihadirkan untuk kalangan ummat tertentu. Itu sebabnya Allah Swt menceritakan sejarah ummat terdahulu seperti kaum Ad, kaum Samud, kaum Luth, Kaum Madyan, dll sebagai bukti adanya utusan-utusan pada setiap kaum tersebut. Peyebutan nama-nama kaum di atas, tidak hanya bertujuan memberitakan apa yang terjadi pada kaum-kaum tersebut dan kemudian menjadi pesan bagi orang yang datang belakangan akan tetapi juga identitas kaum-kaum tersebut menandakan batas area dari misi kenabian pada masa waktu itu. Berbeda halnya dengan misi kenabian yang diemban oleh nabi Muhammad Saw, meskipun masih dalam visi yang sama yakni ketauhidan akan tetapi jangkaun area tugas kenabianya meliputi semua kalangan, ummat, bangsa, dan untuk seluruh alam, disingkat menjadi Rahmatan lilalamin-meliputi. Setidaknya ada dua kandungan dari kata rahmatan lilalamin tersebut dalam konteks tulisan ini. Pertama, secara fitrah bahwa agama islam bersifat transnasional. Transnasional artinya melampui batas-batas kultural dan regional. Karena itu islam tidak terikat secara primordial dengan kultur bangsa dan negara apapun. Karena itu, islam tidak identitik dengan Arab, islam tidak identik dengan melayu atau nusantara, dan seterusnya. Artinya islam melalui nabi Muhammad menjadi misi global dan bahkan menjadi misi univers (semesta). Misi ketauhid global ini berada pada wilayah yang sakral karena itu misi ini sejak awal sampai akhir penciptaan alam semesta ini tidak mengalami perubahan sedikitpun apapun zaman dan kondisinya. Meskipun demikian Islam sebagai agama tetap memiliki wilayah profan karena itu islam tetap mengalami proses menyejarah dalam ruang-ruang sosial dan kemanusiaan. Kedua, kendati islam ditujukan untuk semua manusia, tidak berarti islam memaksa manusia untuk menerima islam, akan tetapi Islam hanya mewajibkan pada para utusan dan pewaris utusan untuk memperkenalkan islam keseluruh ummat manusia. Dalam pengertian inilah kemudian sisi transnasional islam tidak bisa dinafikan.

Item Type: Book
Uncontrolled Keywords: islam; tradisional; pendidikan
Subjects: 13 EDUCATION > 1301 Education Systems > 130103 Higher Education
18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012829 Islamic Family Issues & Local Tradition
Divisions: Program Pascasarjana > Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Islam
Depositing User: mrs Nuraeni S.IPi
Date Deposited: 16 Mar 2023 07:43
Last Modified: 16 Mar 2023 07:43
URI: http://repository.uinmataram.ac.id/id/eprint/2460

Actions (login required)

View Item View Item