Suhirman, Suhirman (2021) Membangun keterampilan berpikir dan karakter dalam pembelajaran di era revolusi industri 4.0. In: Pengukuhan Jabatan Guru Besar Dalam Bidang Ilmu Pendidikan Biologi Universitas Islam Negeri Mataram, Mataram.

Full text not available from this repository. (Request a copy)

Abstract

INDONESIA Kesadaran akan tingginya tuntutan “penciptaan” sumber daya manusia (SDM) abad XXI, maka pada tahun 2010, Badan Standar Nasional Pendidikan menyusun sebuah buku tentang “Paradigma Pendidikan Nasional Abad XXI. Lahirnya buku tersebut didasarkan atas tingginya kesadaran negara betapa pentingnya upaya mempersiapkan SDM Indonesia dalam mengahdapi tantangan global abad XXI. Salah satu unsur penting paradigma tersebut bahwa sistem serta model pendidikan dan pembelajaran harus mengalami transformasi (BSNP, 2010). Lebih-lebih tantangan saat ini berupa penguasan tranformasi digital pendidikan Indonesia, maka yang harus dipersiapkan adalah infrastruktur digital dan SDM menjadi komponen utama yang fundamental dalam memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia masa sekarang dan mendatang. Kita menyadari pendidikan harus benar-benar dikelola secara profesional untuk menghasilkan sumber daya pemikir yang mampu membangun tatanan sosial dan ekonomi berbasis pengetahuan di abad XXI (BSNP, 2010) dan era industri 4.0 (Schwab, 2016). Pembelajar harus terlatih meggunakan dan membangun kekuatan argumen, keterampilan berpikir, kreativitas, kolaborasi, dan moral atau karakter dalam pendidikan. Mereka akan menghadapi tatanan dunia baru yang mengalami perkembangan demikian cepat dan menantang dalam sains dan teknologi (Mapeala & Siew, 2015; Ritter & Mostert, 2016). Aspek penting yang seharusnya dikembangkan dalam pendidikan, yaitu keterampilan berpikir, termasuk berpikir tingkat tinggi (Hugerat & Kortam, 2014); karakter dan moral (Kobylski et al., 2018; Isdaryanti et al., 2018), dan kecerdasan naturalis (Suhirman et al., 2020). Pendidikan tidak hanya fokus pada kinerja akademik, tetapi juga mengembangkan dan meningkatkan kapasitas siswa secara keseluruhan (Mak, 2014). Di era revolusi industri 4.0 sekarang ini, keterampilan berpikir merupakan keterampilan yang harus terimplementasi dalam setiap pembelajaran sains (Sulaiman et al., 2017), yang harus dilakukan setiap pembelajar (Hugerat & Kortam, 2014), dan digunakan untuk memprediksi kemajuan dan keberhasilan pendidikannya (Tanujaya et al., 2017). Karena itu, keterampilan berpikir yang dikembangkan dalam pembelajaran menyangkut beragam aspek berpikir yang meliputi aspek berpikir kritis, berpikir kreatif, inovatif, kolaboratif, memecahkan masalah, membuat keputusan dan metakognisi (Yen & Halili, 2015) pada level berpikir analyzing, evaluating, creating (Tajudin, 2016). Walaupun keterampilan berpikir dipandang sebagai suatu yang sangat kompleks (Ramos et al., 2013), namun hal tersebut diperlukan siswa ketika memasuki dunia praktis (Suwono et al., 2017), sebab berpikir kritis diyakni sebagai keterampilan dasar (Putra et al., 2018), yang tercakup dalam pendidikan untuk menghadapi tantangan abad 21 (Aljaafil & Şahin, 2019) dan era globalisasi (Bustami et al., 2018; Anazifa & Djukri, 2017; Khasanah et al., 2017). Terdapat empat keterampilan yang dibutuhkan untuk generasi abad ke-21 yang dikenal sebagai 4C, yakni creativity and innovation, critical thinking and problem solving, communication, and collaboration (Astuti et al., 2019; Bedir, 2019).

Item Type: Conference or Workshop Item (Speech)
Uncontrolled Keywords: berpikir; karakater; industri 4.0
Subjects: 13 EDUCATION > 1301 Education Systems > 130103 Higher Education
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
Depositing User: mrs Nuraeni S.IPi
Date Deposited: 20 Mar 2023 07:50
Last Modified: 20 Mar 2023 07:50
URI: http://repository.uinmataram.ac.id/id/eprint/2481

Actions (login required)

View Item View Item