Syukri, Syukri and Sukmawati, Ati and Tamjidillah, Tamjidillah (2013) Efektivitas penggunaan metode ceramah dan diskusi di kalangan guru agama MTsN 1 Mataram TP. 2013-2014. In: Antologi hasil penelitian islam dalam pergulatan dengan lokalitas & institusi pendidikan. Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M IAIN Mataram, Mataram, pp. 407-434.

[img] Text (Book Section)
17.Syukri 407-434.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (559kB)

Abstract

INDONESIA Adanya penggunaan metode ceramah atau metodeberbasis lisan di kalangan para guru agama Islam secara dominant dikarenakan dua alasan, yaitu; Pertama, guru agama terbiasa dan terlatih oleh penerapan para dosen ketika mereka mendapat ilmu di bangku kuliah. Kedua, adanya kemalasan atau rendahnya kreativitas para guru agama untuk memodifikasi metode berbasis lisan menjadi metode berbasis aplikatif atau demonstratif. Faktor kemalasan di kalangan guru agama Islam menjadi hal yang lumrah karena guru agama tidak terbiasa menggunakan otaknya untuk berpikir di luar jangkauan yang ada di depan matanya. Umumnya guru agama kurang senang melakukan inovasi metodologis melainkan menikmati metode yang sudah ada. Realitas penggunaan metode ceramah secara berlebihan juga dilakukan guru-guru agama di kota Mataram. Hal ini dapat dilihat dari cara guru agama menyampaikan materi keagamaan kepada siswa selalu menggunakan metode ceramah, terutama di kalangan guru agama sekolah dsasar atau Ibtidaiyah. Hal yang sama dialami oleh guru agama di kalangan sekolah menengah seperti SMP atau Madrasah Tasanawiyah. Hasil wawancara dengan M. Rifai membuktikan bahwa guru agama di Madrasah Tsanawiyah Negeri I Mataram sudah biasa menggunakan metode ceramah dandiskusi bagi materi-materi keagamaan. Senada dikatakan Hj. Karyatin Zakiah, S.Ag., guru Akidah Akhlak kelas VIII MTs N I Mataram bahwa umumnya materi keagamaan lebih banyak menggunakan metode berbasis lisan (ceramah dan diskusi) daripada metode lain. Hasil wawancara dengan salah seorang siswi kelas VII juga menegaskan bahwa guru-guru agama yang biasa mengajar materi keagamaan umumnya mengajar dengan metode ceramah. Dengan demikian dapat dipahami bahwa guru agama di kalangan Madrasah Tsanawiyah Negeri I Mataram cenderung menggunakan metode ceramah dan metode diskusi secara berlebihan. Permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini, dapat dirumuskan sebagai berikut: apa faktor yang menyebabkan guru agama Islam M TsN I Mataram secara dominan menggunakan metode ceramah dan diskusi?; dan apa upaya guru agama Islam M TsN I Mataram menggunakan metode lain selain metode ceramah dan diskusi?.Dalam penelitian ini, peneliti akan berusaha mengumpulkan dua jenis data, yaitu; data primer dan data sekunder, yang diperoleh dari observasi partisipan, wawancara mendalam, studi dokumentai dan penelusuran referensi. Keempat metode tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Pertama, metode observasi partisipan, memungkinkan peneliti mengikuti langsung semua kegiatan berkaitan dengan proses belajar mengajar yang dilakukan guru agama Peneliti akan mengamati langsung cara guru menyampaikan materi kepada siswa dan juga mengamati respon siswa mendapatkan pemahaman materi Fikh dan Aqidah Akhlak yang sedang diberikan guru (fasilitator). Sesuai dengan jenis data yang diperoleh, maka analisisnya berbeda satu sama lain yaitu data tertulis (data pustaka dan dokumentasi) dan data tidak tertulis (data lapangan). Berdasarkan pemetaan tersebut, data tertulis dianalisis dengan cara ditelaah, dibandingkan, dikategorisasikan, kemudian diadakan analisis diskriptif, dan atau analisis komparatif. Baik analisis diskriptif maupun analisis komparatif selalu dilakukan sesuai data dan masalah yang terkait dengan kajian dimaksud tanpa melupakan subtansi permasalahan yang sedang dijadikan fokus utama penelitian ini. Berdasarkan permasalahan yang diteliti dalam penelitian di atas, maka dapat mengambil kesimpulan bahwa penggunaan metode ceramah dan diskusi yang diterapkan para guru agama di kalangan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) I Mataram cenderung tidak efektif bagi siswa dan efektif untuk guru. Ketidak efektifan penggunaan metode ceramah dan diskusi dikarenakan psra siswa memiliki perilaku yang mencerminkan mereka tidak konsentrasi pada materi pelajaran yang sedang disampaikan gurunya. Hal terbukti adanya perilaku mereka yang selalu melakukan pekerjaan sendiri baik secara sendiri maupun bersama. Perilaku sendiri berupa; memainkan bolpoin, pura-pura menulis, memainkan bolpoin dengan penggaris, duduk menyampingdan malas-malasan. Adapun perilaku dilkasanakan secara bersama dengan teman, seperti; mengobrol dengan teman sebangku, mengobrol dengan teman di belakang dan di depan, di samping kiri atau kanan, menoleh jauh ke samping, dan melempar kertas. Adapun penggunaan metode ceramah dan diskusi cenderung efektif bagi guru karena dapat menyelesaikan materi yang cukup banyak, guru juga mampu mengontrol siswa secara keseluruhan, serta mampu menyelesaikan materi tepat waktu. Hal ini terbukti materi dapat diselesaikan sesuai jadwal yang telah ditentukan dan juga dapat memberi peluang siswa untuk mengulang materi pelajaran.

Item Type: Book Section
Uncontrolled Keywords: metode ceramah; diskusi; guru fikh
Subjects: 13 EDUCATION > 1303 Specialist Studies In Education > 130313 Teacher Education and Professional Development of Educators
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies > 22040304 Fiqh, Ushul Fiqh, Islamic Jurisprudence, and related science
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam > Jurusan Pariwisata Syariah
Depositing User: mrs Nuraeni S.IPi
Date Deposited: 15 Feb 2022 03:22
Last Modified: 15 Feb 2022 03:22
URI: http://repository.uinmataram.ac.id/id/eprint/982

Actions (login required)

View Item View Item